Lebih dari 1 Miliar Pengguna Android Masih Gunakan Android 13, Ini Risiko Keamanan yang Mengintai

Data terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan: lebih dari satu miliar pengguna Android di seluruh dunia masih menggunakan sistem operasi Android 13. Meskipun Google telah merilis Android 14 dan terbaru Android 15, adopsi versi terbaru masih berjalan lambat, meninggalkan ratusan juta perangkat dalam kondisi rentan terhadap ancaman keamanan siber.

Pangsa Pasar Android 13 Masih Dominan

Berdasarkan data dari berbagai sumber analitik, termasuk StatCounter dan Google Android Studio, Android 13 masih menguasai pangsa pasar yang signifikan:

  • Januari 2024: Android 13 memimpin dengan 32,48% pangsa pasar global
  • Februari 2024: Pangsa pasar mencapai 29,16% secara global
  • Mei 2024: Data Google menunjukkan 20,9% perangkat aktif masih menggunakan Android 13
  • Juli 2024: StatCounter mencatat 22% pangsa pasar untuk Android 13 Dengan perkiraan total pengguna Android global mencapai 3,6 hingga 3,9 miliar pada 2024, angka pangsa pasar tersebut menunjukkan bahwa sekitar 900 juta hingga 1 miliar perangkat masih beroperasi dengan Android 13.

Fragmentasi Android: Masalah Lama yang Belum Terselesaikan

Fenomena ini menyoroti masalah klasik dalam ekosistem Android yang dikenal sebagai “fragmentasi”. Berbeda dengan iOS yang update-nya bisa langsung diterima oleh sebagian besar perangkat, pembaruan Android harus melalui proses panjang yang melibatkan produsen perangkat (OEM) dan operator telekomunikasi.

Faktor Penyebab Lambatnya Adopsi:

  1. Kebijakan Update Produsen – Tidak semua produsen memberikan update OS untuk perangkat lama
  2. Keterbatasan Hardware – Perangkat entry-level sering tidak memenuhi spesifikasi minimum
  3. Kurangnya Kesadaran Pengguna – Banyak pengguna tidak mengetahui pentingnya update sistem
  4. Kekhawatiran Storage – Update sistem membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar

Risiko Keamanan yang Mengancam

Para ahli keamanan siber memperingatkan bahwa penggunaan sistem operasi yang tidak lagi mendapat dukungan penuh dapat mengekspos pengguna pada berbagai ancaman serius:

1. Kerentanan Terhadap Serangan Malware

Perangkat dengan OS kedaluwarsa menjadi target empuk bagi pembuat malware. Celah keamanan yang tidak diperbaiki memungkinkan penyerang untuk:

  • Menginstal aplikasi berbahaya tanpa sepengetahuan pengguna
  • Mencuri data pribadi dan kredensial perbankan
  • Mengambil alih kendali perangkat dari jarak jauh

2. Eksploitasi Remote Code Execution (RCE)

Peneliti keamanan telah menemukan kerentanan kritis seperti CVE-2025-27363 yang mempengaruhi Android 13 dan 14. Kerentanan ini memungkinkan penyerang untuk:

  • Menjalankan kode berbahaya dari jarak jauh
  • Men-deploy malware secara diam-diam
  • Melakukan eksfiltrasi data sensitif

3. Manipulasi Layanan Aksesibilitas

Pelaku kejahatan siber dapat memanfaatkan kelemahan dalam “Accessibility Services” untuk:

  • Menonaktifkan fitur keamanan perangkat
  • Melakukan penipuan perbankan langsung di perangkat (On-Device Fraud)
  • Mengakses informasi kredensial tanpa izin

4. Serangan Ransomware

Data menunjukkan bahwa perangkat dengan Android 11 atau lebih lama memiliki tingkat keberhasilan serangan ransomware hingga 60%. Risiko serupa mengancam perangkat yang tidak mendapat patch keamanan terbaru.

Proyeksi 2025: Penurunan Bertahap

Meski jumlahnya masih besar, pangsa pasar Android 13 diprediksi akan menurun di tahun 2025:

PeriodePangsa Pasar Android 13Perkiraan Pengguna
November 202514,98%~584 juta
Desember 202513,9%~542 juta
Android 15 diprediksi akan memimpin dengan 26,17% pangsa pasar, diikuti Android 13 (14,98%) dan Android 14 (14,83%).

Langkah Perlindungan yang Disarankan

Google dan para pakar keamanan siber merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk melindungi perangkat:

Untuk Pengguna:

  1. Segera perbarui ke versi Android terbaru yang tersedia untuk perangkat Anda
  2. Periksa security patch terakhir di Settings > About Phone > Android Security Patch Level
  3. Instal aplikasi hanya dari Google Play Store resmi
  4. Aktifkan Google Play Protect untuk pemindaian otomatis
  5. Pertimbangkan upgrade perangkat jika ponsel tidak lagi mendapat dukungan update

Untuk Organisasi/Perusahaan:

  1. Implementasikan kebijakan Mobile Device Management (MDM)
  2. Tetapkan standar minimum versi OS untuk perangkat yang terhubung ke jaringan perusahaan
  3. Lakukan audit keamanan berkala terhadap perangkat karyawan
  4. Sediakan program subsidi upgrade untuk perangkat yang sudah kadaluwarsa

Kesimpulan

Dengan lebih dari satu miliar pengguna masih bertahan di Android 13, masalah fragmentasi Android tetap menjadi tantangan serius dalam ekosistem mobile. Sementara Google terus berupaya meningkatkan keamanan melalui patch bulanan dan fitur baru, tanggung jawab juga berada di tangan produsen perangkat dan pengguna akhir untuk memastikan perangkat mereka tetap terlindungi. Para ahli memperingatkan bahwa mengabaikan pembaruan keamanan sama dengan membuka pintu bagi para pelaku kejahatan siber. Dalam era di mana smartphone menyimpan data pribadi, finansial, hingga identitas digital, menjaga keamanan perangkat bukan lagi pilihan—melainkan keharusan.

Leave a Comment